Roland Emmerich butuh 200 juta Dollar untuk menghadirkan kiamat dunia versinya yang harus diakui punya visual menggetarkan dengan segala kompilasi bencana alam paling dahsyat, sayang ‘ompong’ di narasi dan sisi emosi membuat disaster movie itu terlihat benar-benar seperti sebuah tontonan penuh bencana buat sebagian penontonnya. Sementara di belahan bumi lain, sineas Australia, Zak Hilditch punya caranya sendiri dalam menggambarkan bagaimana jam-jam terkahir sebelum dunia hancur. Dengan biaya produksi rendah namun punya impilkasi emosi yang di luar dugaan, sangat besar, sesuatu yang tidak bisa ditebus 200 juta Dollar-nya Emmerich sekalipun.
Bersetting di pinggiran Perth, Australia di mana akhir dunia akan datang membinasakan semua kehidupan di atas bumi 12 jam lagi pasca kejatuhan meteor rakasasa. Lokasi Australia yang terletak jauh dari zona ledakan meteor memberi waktu setengah hari buat warganya ‘bersiap-siap’ merayakan hari terkahir mereka, di antaranya ada James (Nathan Phillips), yang baru saja meninggalkan kekasihnya seorang diri di pondok pinggir pantai. Dalam perjalannya, James menyelamatkan Rose (Angourie Rice), bocah perempuan 10 tahun dan cengkeraman manusia-manusia yang sudah kehilangan akal menjelang ajal, dari sini cerita tentang kemanusiaan di akhir jaman dimulai.
0 komentar:
Posting Komentar